Kita Pasti Malu, Inilah Perbedaan Liga Indonesia dan Italia Saat Diselimuti Kabar Duka!


Kabar duka datang dari dunia sepak bola Italia. Kapten tim Fiorentina, Davide Astori kini telah tiada. Ia meninggal dunia setelah tak kunjung bangun dari tidurnya jelang laga Fiorentina kontra Udinese.

Dilansir dari bolalob.com(04/03/2018), Astori meninggal dunia setelah pemain usia 31 tahun tersebut tak kunjung datang saat sarapam di salah satu hotel di Udine.

Tim Fiorentina sendiri dijadwalkan akan tampil dalam lanjutan Serie A menghadapai Udinese, pada Minggu (04/03/2018) malam.

Namun, laga tersebut dipastikan tidak akan berlangsung karena seluruh laga Serie A dan Serie B [kasta tertinggi kedua kompetisi di Italia] ditunda akibat kabar duka yang tengah menyelimut sepak bola di Negeri Pizza tersebut.

Hal ini patutkan kita apresiasi karena Liga Italia lebih mengutamakan sisi kemanusiaan ketimbangan sisi rating tv, penonton, hingga iklan yang ada dalam setiap pertandingan sepak bola.

Lantas bagaimana dengan sepak bola kita? ternyataan Liga Indonesia dan Italia begitu berbeda kala diselimuti kabar duka. Seperti yang kita ketahui bersama, di tahun lalu pada kompetisi Liga 1 2017, sepak bola kita juga pernah dirundung kabar duka setelah kiper sekaligus kapten Persela Lamongan, Choirul  Huda harus meninggal dunia.

Huda meninggal dunia setelah bertabrakan dengan rekan setimnya di Persela, Ramon Rodriguez dalam laga kontra Semen Padang di Stadion Surajaya, Lamongan pada Minggu (15/10/2017) lalu.

Meskipun kala itu, sepak bola kita tengah dilanda kabar duka, nyata kompetisi Go-Jek Traveloka Liga 1 2017 tetap berlanjut dan tidak ada laga yang ditunda.

Hal ini tentu kita intropeksi lagi, sekiranya nanti sepak bola kita kembali diselimuti kabar duka, ada baiknya laga-laga yang berlangsung di kompetisi kasta tertinggi atau pun di bawahnya ditunda terlebih dahulu, demi mengutamakan sisi kemanusiaan. Tidak hanya sekedar menggunakan pita hitam saja sebagai bentuk duka cita.