Kemeriahan Real Madrid masih terasa sampai saat ini, selain kemenangan atas PSG dan berhasil lolos ke babak 8 besar pencapaian ini merupakan salah satu moment untuk dijadikan sebagai kado hadiah Los Blancos, karena bertepatan dengan laga penentuan lawan PSG di Paris hari tersebut merupakan hari jadi Real Madrid ke 116.
Aktor dibalik suksesnya El Real lolos ke 8 besar liga Champions semua penikmat sepakbola setuju menunjuk megabintang mereka yakni Cristiano Ronaldo. pemain berusia 33 tahun ini berhasil cetak 3 gol di dua pertemuan saat lawan PSG. 2 gol di Bernabeu dan 1 gol di Parc des Princes, tambahan 3 gol ini membuat Ronaldo kian kokoh di daftar top skor dengan 12 gol di Liga Champions sampai saat in, seperti melansir dari mirror.co.uk (8/3/20180.
Pencapaian Ronaldo ini tak akan lepas kaitannya dengan sebuah remehan dari beberapa pihak yang menganggap dirinya tak akan berdaya saat melawan anak asuh Unay Emery ini. Bukan hanya satu atau dua orang yang berhasil dibungkam dengan pembuktian diri Ronaldo yang masih bisa menunjukan jati dirinya sebagai pemain sepak bola terbaik dunia dan masih sangat superior, bahkan seorang legenda Barca Xavi Hernandez juga akan diam dengan rasa malu yang disembunyikannya terkait remehan yang dilontarkan kepada Ronaldo setelah Madrid berhasil menang atas PSG di leg pertama dengan skor 3-1 di Bernabeu.
"Dia hanya Mencetak gol melalui hadiah penalti dan lututnya, berdiam diri hanya menunggu bola. sementara Neymar ia melakukan serangan yang berbahaya bagi pertahanan mereka dan menciptakan beberapa peluang. Ronaldo lebih baik daripada Neymar? itu sungguh tidak adil" ujar Xavi, seperti melansir dari marca.com (8/3/2018).
Dengan perkataan Xavi bahwa Ronaldo menganggap dirinya hanya menjadi pemain yang tidak banyak berkontribusi. Tapi harus diketahui bahwa Ronaldo dengan usia 33 tahun masih superior dalam hal mencetak gol dan dia sekarang lebih berperan sebagai finisher handal dan faktanya mereka bisa buat malu PSG dua kali berkat kontribusi besar dari seorang Cristiano Ronaldo.
Jika memang ingin dibandingkan dengan seorang Neymar, lantas saat Ronaldo berada di usia keemasannya ia berhasil membawa Madrid meraih La Decima trofi Champions, disanalah ia memperlihatkan performa terbaiknya dengan banyak menggirng bola dan menciptakan peluang dengan berhasil mencetak gol dan menghentikan dominasi Messi dalam perebutan Ballon d'Or.
Jadi bagi seorang Xavi sang legenda Barca sah-sah saja dirinya untuk mengakui kehebatan Ronaldo daripada meremehkannya, kalau sudah begini mau taruh dimana wajah malu dirimu saat nanti bertemu Ronaldo apakah akan berpaling untuk tidak tatap muka dan berpura-pura ingin ke toilet?