Kasihan, Kasihan, Klub Liga 1 Ini 'Tak Punya' Suporter Padahal..


Pada awal Januari 2018 lalu, salah satu peserta Liga 1 2018 PS TNI berganti nama menjadi PS Tira. PS Tira sendiri merupakan singkatan dari Persatuan Sepakbola Tentara Indonesia dan Rakyat. Selain berganti nama, PS Tira juga pindah home base. Dikutip dari detik.com (22/03/18) PS Tira untuk 2018 ini akan bermarkas di Bantul.

Mengapa Bantul yang dipilih jadi home base, Pembina PS TIRA, Letjen TNI Dodik Widjanarko mengatakan Bantul memiliki alasan historis antara tentara dengan rakyat. Sayang kedatangan PS Tira di Bantul justru menjadi pro dan kontra di kalangan suporter yang ada di sana.

Pasalnya Bantul sendiri memiliki klub sepakbola Persiba Bantul dengan kelompok suporter bernama Paserbumi (Pasukan Suporter Bantul Militan), Curva Nord Famiglia (CNF X 1967), Republik Ultras Fundamental (Ultras 3).

Tak mau menimbulkan gesekan, Pembina PS TIRA, Letjen TNI Dodik Widjanarko seperti dikutip dari tribunnews.com (22/03/18) tak mau membentuk kelompok suporter baru untuk PS Tira.

"Tidak perlulah membentuk kelompok suporter baru, cukup yang sudah ada saja. Apalagi hanya semusim, selanjutnya akan dievaluasi dulu berikutnya," kata Dodik.

Ditambahkan Letjen TNI Dodik Widjanarko, PS Tira tak menimbulkan konflik antar suporter karena memang home base di Bantul juga bersifat sementara.

"Yang jelas kami ke Bantul ini tidak ingin menimbulkan konflik. Menghasilkan hiburan rakyat yang tertib, lalu suporternya juga disiplin, yang betul-betul bersahaja, militan tapi menghormati kelompok suporter lain," kata Dodik.

Meski tak mau menimbulkan konflik, kedatangan PS Tira sendiri sudah mulai mendapat penolakan dari sejumlah basis suporter. Dikutip dari bola.com (22/03/18) saat launching di Stadion Sultan Agung, banyak spanduk penolakan yang dipajang suporter di tribune utara Sultan Agung.

Kasihan bukan, klub yang dimotori para tentara Indonesia dan mengatasnamakan rakyat malah mendapat penolakan dari suporter yang justru rakyat itu sendiri.