Luis Milla Bisa Jadikan Indonesia Tim Paling Menakutkan Jika Bisa Atasi 1 Masalah Ini


Laga terakhir Timnas U-23 Indonesia vs Timnas U-23 Uzbekistan berakhir imbang dengan skor 0-0.

Hasil ini membuat Timnas Indonesia tanpa kemenangan di PSSI Anniversary Cup 2018.

Indonesia meraih 2 kali hasil imbang dan 1 kekalahan dalam turnamen ini.

Tak hanya tanpa kemenangan Indonesia juga tampil tanpa gol di sepanjang turnamen.

Pelatih Indonesia Luis Milla mengakui bahwa timnya kesulitan mencari solusi dalam hal mencetak gol.

"Saya setuju bahwa kami memang kesulitan mencari solusi mencetak gol. Itu jelas terlihat di lapangan bahwa kami punya masalah untuk mencetak gol," ujar Milla seusai laga.

"Itu harus diakui karena kami tidak anti-kritik. Kami harus kembali berlatih, kompetisi liga akan berjalan lagi, dan kami akan mencari solusi untuk memecahkan masalah ini," ujarnya menambahkan.

Meski demikian ada kekuatan positif yang bisa dimanfaatkan Luis Milla untuk membuat Garuda Muda menjadi skuat menakutkan di Asian Games dan Piala AFF.

Pasalnya, di PSSI Anniversary Cup, Timnas U-23 benar-benar menunjukkan pertahanan yang sangat kokoh.

Bahkan Indonesia menjadi tim yang paling sedikit kebobolan sepanjang turnamen, yakni hanya 1 gol saat kalah 0-1 dari timnas Bahrain di pertandingan pertama.

Padahal bisa dibilang lawan-lawan Indonesia merupakan tim-tim kuat di Asia.

Uzbekistan baru saja meraih gelar juara di Piala AFC U-23 2018, Korea Utara merupakan peraih medali perak di Asian Games 2014, sementara Bahrain merupakan juara turnamen sepak bola antarnegara Teluk Arab (GCC U-23) pada 2013.

Luis Milla pun mengaku senang dengan perkembangan ini.

"Saya orang yang positif, faktanya kami tim dengan kebobolan paling sedikit. Dari aspek tersebut kami akan mencoba melangkah lagi," tutur pelatih asal Spanyol itu.

"Terlihat jelas bagaimana tim ini akan bergerak ke depannya. Meski tak bisa mencetak gol, masih ada sisi positif dan saya yakin dengan timnas Indonesia ini," ujarnya tegas.

Artinya Luis Milla cukup fokus untuk memperbaiki mandulnya lini serang saja.

Luis Milla bisa mencoba memanggil striker lain untuk memperkuat lini depan, seperti Alberto Goncalves atau Ahmad Nur Hardianto.