Terkuak, Persija Ternyata Punya Hutang Budi Pada Petinggi Persib


Polemik tidak bisanya Persija berkandang di Jakarta ternyata merembet dan meluas kemana-mana. Hal ini bermula dari ucapan Bos Persija, Gede Widiade, yang merasa berang dan dianaktirikan. Bahkan Gede menyindir ketua INASGOC, Erick Thohir, agar berlaku adil terhadap Persija.

“Ya anda tahu kan ketuanya siapa makanya tidak izinkan kami. Ya saya sih minta keadilannya saja,” sindir Gede, dilansir dari Sepakbola.com.

Sebagaimana kita ketahui, Erick Thohir adalah pengusaha yang dikenal sebagi bos Inter Milan ini juga memiliki jabatan penting di Persib Bandung yakni Wakil Komisaris PT Persib Bandung Bermartabat.

Karena hal itulah seakan-akan menuduh Erick mempersulit Persija berdasar rivalitas Persija dan Persib. Gede berhara Persija mendapat perlakuan sama seperti klub-klub lain.

Kegusaran Gede memuncak saat Macan Kemayoran tidak diizinkan untuk menggunakan Stadion GBK, dan beberapa stadion di sekitar Ibu Kota, seperti Stadion Patriot Bekasi, Stadion Pakansari Cibinong (Kabupaten Bogor), dan Stadion Wibawa Mukti (Cikarang) dalam Liga 1 2018 yang akan dimulai pada 23 Maret mendatang.

Kegusaran Gede memang beralasan, namun tidak bijak juga dengan menyindir-nyindir begitu. Toh, alasan pelarangan oleh INASGOC (Indonesia Asian Games 2018 Organizing Committee) itu sudah jelas karena stadion-stadion tersebut kebetulan jadi venue Asian Games 2018.

Erick Thohir Berjasa Pada Persija

Polemik dan sindiran Bos Persija kepada Erick Thohir ini rupanya memancing tokoh sepakbola nasional untuk berkomentar dan melakukan klarifikasi. Sosok tersebut adalah IGK Manila.

Bagi pecinta sepakbola tanah air khususnya suporter Persija tentu tahu siapa itu IGK Manila. Manila adalah Manajer Persija tahun 1997-2007 dan juga Manajer Timnas saat tim nasional Indonesia meraih medali Emas Sepak Bola di SEA Games 1991.

Menurut purnawirawan TNI ini, Gede Widiade salah besar jika menyindir dan menyalahkan Erick Thohir, apalagi seakan-akan menuduh Erick menganaktirikan Persija. Erick, menurut Manila adalah sosok yang sangat netral dan peduli terhadap sepakbola Indonesia. Bahkan, Persija punya hutang budi yang teramat besar kepada petinggi Persib ini.

"Salah besar jika Erick Thohir dianggap tidak perhatian terhadap Persija. Erick adalah sosok penting bagi Persija," ujar IGK Manila, dikutip dari Republika.co.id.

Lebih jauh, IGK Manila menyebut Erick Thohir sebagai salah satu sosok yang penting dalam perkembangan Persija. Erick, dikatakan Manila, berperan saat Persija meraih gelar juara Liga Indonesia pada tahun 2001.

"Saat saya dipercaya menjadi manajer pertama kali tahun 1997, Erick lah yang mendukung semua kebutuhan finansial Persija," lanjut Manila.

Dukungan tersebut mulai dari pembelian pemain, laga kandang, maupun laga tandang. Bahkan Erick juga membiayai semua pemain bintang yang didatangkan oleh Persija, seperti Luciano Leondro, Bambang Pamungkas, Ismed Sofyan, Budi Sudarsono, hingga Widodo Cahyono Putro.

Berkat dukungan finansial dari Erick Thohir dengan mendatangkan sejumlah pemain bintang, serta memenuhi segala kebutuhan tim, Persija kemudian menjelma menjadi tim tangguh dan akhirnya keluar sebagai juara pada tahun 2001.

"Kini kalau ada pihak yang menyatakan Erick Thohir tidak perhatian terhadap Persija, ini sebuah kesalahan besar. Erick itu tokoh nasional, Merah Putih yang ada di dadanya. Sebagai ketua pelaksana Asian Games 2018, tentu dia bertanggung jawab dengan kesuksesan Asian Games," ujarnya.

Panjang lebarnya keterangan IGK Manila ini seakan fakta baru bagi kita, terutama The Jakmania dan Bobotoh, bahwa di balik rivalitas kedua tim ada sosok yang peduli terhadap satu pihak. Dan ini nyaris terlupakan.

Keterangan mantan manajer Persija ini pun merupakan jawaban menohok bagi Gede Widiade. Seharusnya tidaklah sindir menyindir, lebih baik cari solusi terbaik dengan tanpa menambah masalah baru.

Kita doakan semoga Persija mendapatkan solusi terbaik, dan mendapatkan stadion yang bagus untuk kandang mereka di musim ini. Sepakbola adalah sarana untuk mempersatukan bangsa bukan untuk memecah belah bangsa. Bravo Persija.