Tudingan Itu Tak Main-main, FIFA Harus Segera Selidiki Seperti Kasus di Spanyol


Kontroversi sejumlah keputusan wasit saat Timnas Indonesia kontra Uni Emirat Arab (UEA) harusnya direspon pihak-pihak berkompeten. Terlebih komentar keras Coach Luis Milla memang tidak main-main. Ini adalah persoalan serius, karena bukan pertandingan uji coba atau persahabatan.

Asian Games adalah perhelatan akbar level Benua Asia yang melibatkan puluhan negara dan merupakan anggota dari FIFA. Coba kita simak bagaimana seriusnya rentetan kalimat yang dilontarkan Milla usai pertandingan sebagaimana dikutip dari liputan6.com (25/8/2018).

"Kami kesulitan menghadapi Uni Emirat Arab karena mereka memiliki pemain yang tampil sangat baik, yaitu wasit. Penalti kedua itu tak seharusnya terjadi. Wasit hari ini tidak punya level yang bagus untuk memimpin laga ini. Dia tidak punya hati dan tidak bisa melihat perjuangan pemain di lapangan. Saya merasa dia tidak layak untuk terus memimpin pertandingan di Asian Games,".

Memang benar wasit belum bisa dipastikan bersalah sebelum ada bukti konkret yang valid secara hukum. Tapi tudingan Milla bukanlah sekadar kekecawaan seorang pelatih yang geram timnya kalah. Milla bukanlah sosok juru taktik yang gemar mencari ‘kambing hitam’.

Selama ini tak terdengar mantan pemain Real Madrid dan Barcelona itu dikabarkan marah besar, bahkan meski Timnas kita kalah telak sekalipun. Ia juga dkenal sosok santun dalam berkata-kata dan rasanya belum pernah menyorot tajam kinerja wasit.

Makanya, sudah seharusnyalah pihak berkompeten dalam hal ini AFC dan FIFA memberikan respon. Lakukan segera investigasi terhadap wasit Shaun Robert Evans. Terlebih FIFA melalui Komite Teknis Wasit (CTA) pernah membekukan wasit Cesar Muniz Fernandez dari kompetisi La Liga Spanyol beberapa tahun silam.

Mengutip bola.net (26/9/2013), wasit tersebut dianggap bersalah lantaran memberikan hadiah penalti kepada Real Madrid saat laga kontra Elche di menit ke-94. Padahal tiga menit sebelumnya, Elche mencetak gol penyeimbang.

Kontroversi muncul lantaran tambahan waktu yang diberikan ofisial keempat harusnya hanya tiga menit. Jika dibanding kasus Timnas kita, ada kesamaannya yakni dalam masalah hadiah penalti yang dianggap tidak fair.

Kita tunggu saja bagaimana kelanjutan dari kontoversi wasit Shaun ini.