Jeniusnya Ronaldo Pindah Ke Juve, Bukan Uang & Fansnya, Ini Dia 7 Alasan Sebenarnya


Bursa transfer pemain eropa bakal belum surut, justu akan semaikin panas, mengapa?. Hal tersebut karena kepindahannya Ronaldo ke Juventus. dengna kepindahan Ronaldo ke Juventus maka dipastikan Madrid akan berburu pemain level bintang untuk mengantikan Ronaldo. Hal itu belum terjadi saat ini oleh karena itu bursa trasnfer pemain masih belum pada puncaknya.

Mengapa ya ronaldo memilih pindah ke Juventus?. Ternyata ada banyak sekali perbedaan Liga Italia dengan liga - liga besar lainnya di eropa. Dari perbedaan-perbedaan inilah kemungkinan Ronaldo memilih Juventus sebagai klub barunya.

#1. Untuk Menjadi Pelatih Hebat Wajib Mencicipi Liga Italia

Tidak diragukan lagi, Italia adalah penghasil pelatih hebat secara turun temurun. Dari Vittorio Pozzo di tahun 1930an dengan hasil 2 Piala Dunia beruntun (1934 dan 1938) sampai era pelatih Italia sekarang ini. Marcello Lippi, Carlo Ancelotti, Fabio Capello, Giovanni Trapattoni, Arrigo Sacchi, Roberto Mancini, Massimiliano Allegri, hingga Claudio Ranieri, Antonio Conte dan pelatih rekrutan baru chelsea, Murizio Sarri adalah sederet pelatih yang sudah tidak asing bagi pencinta sepakbola.

Bukan tanpa alasan pelatih Italia memiliki reputasi yang bagus, selain kegilaan orang Italia terhadap taktik. Semenjak tahun 1958 Italia memiliki Coverciano, sekolah kepelatihan yang bisa dibilang salah satu yang terbaik di Eropa. Untuk lulus dari Coverciano, calon pelatih harus menyelesaikan tesis terlebih dahulu yang tentu saja membahas tentang taktik dan segala macamnya.

Bahkan FA pun ikut membuat kompleks serupa setelah mengunjungi Coverciano pada tahun 2010. Bukan hanya itu, karena pelatih menanamkan konsep yang kuat kepada para pemainnya maka pasti para pemain tersebut akan mampu menyerap kemampuan sang pelatih sehingga bermunculan para pelatih muda jebolan Liga Italia.

Jika dibandingkan liga lainnya, karena memang semenjak menjadi pemain mereka sudah dilatih untuk memahami taktik secara mendalam dari tiap-tiap pelatih. Dengan kata lain tidak heran jika pemain jebolan Liga Italia banyak yang menjadi pelatih hebat. Sebut saja Alegri, Montella, Conte, Mancini, Guaridiola, Mourinho dll.

Guardiola malang melintang di Liga italia di masa tuanya bersama Brescia dan As Roma. Sedangkan Mourinho mematangkan konsep bertahannya di Serie-A bahkan puncak prestasinya, yakni Trebble Winner ketika melatih klub italia intermilan. Jenius ketika Ronaldo sudah belajar dari Sir Alex di Inggris, Para Pelatih Hebat Seperti Ancelotti, Benitez, Zidane di Spanyol dan Ia akan mematangkannya di Italia.

Jadi jika Ronaldo ingin menjadi pelatih suatu saat nanti, ini merupakan sebuah keputusan yang hebat pindah ke Juventus.

#2. Taktik, Taktik, dan Taktik

Pelatih hebat adalah pelatih yang mampu meracik taktik yang jitu. Di Liga Italia, taktik adalah pembahasan yang tidak ada habisnya. Berbagai macam variasi taktik ditemukan di sini. Dari bertahan total ala Catenaccio, formasi menyerang 0-2-8 milik Zeman, memasang playmaker di depan bek, hingga ada formasi yang memasang bek tambahan di belakang para bek lain (sweeper).

Semua orang suka membicarakan taktik, baik fans, wartawan, pelatih, bahkan Presiden tim. Berikut para komentar pelatih mengenai taktik di liga itaia seperti yang dikutip dari mirror.co.uk

Carlo Ancelotti: "Every league is different. In France they play more aggressive. In Spain they want possession. Italy is very tactical!"
Conte: "I still have the desire to express my ideas. I know it’ll be more difficult here, as in Italy we are more accustomed to tactical work"
Montella: “Serie A is more tactical, in Europe there is a faster football” Mourinho: "Italy is not fun, i can say that it is difficult, it is more tactical" Rafa Benitez: "In Spain the game is more technical, in England it’s more physical, while in Italy it’s more tactical"

Pemain asing yang bermain di Liga Italia juga banyak yang mengeluarkan komentar mengenai betapa berbedanya pemahaman taktik di Liga Italia dibanding liga mereka sebelumnya seperti yang dilansir dari football-tribe.com

Alvaro Morata: "I like the Premier League a lot because of the style. It’s more attractive for a striker because it is not as tactical as in Italy"
Tevez: "I was genuinely surprised, I thought it was easier to play here in Italy. Instead it is more tactical, fast & a lot more hard work.I think that playing in Italy is more difficult, here its more tactical"
Patrice Evra: "Serie A is more tactical with respect to the Premiership, you always need to be focused and alert to everything.”
Higuain: "Serie A is more competitive than La Liga from a tactical level. In Italy I'm being marked by 5 defenders instead of 4."
Bojan: "There is a tactical difference between Spain and Italy, as there's a lot more focus on the tactical aspect here in Italy."
Flamini: "How have I changed? You learn a lot about the tactical aspect in Italy."
Zlatan Ibrahimovic: "It's more tactical in Italy & more physical here (France)"
Jadi jika ingin lebih mengenal taktik dan belajar taktik, sebuah keputusan yang bagus bagi Ronaldo bergabung dengan Juventus.

#3. Pertahanan yang kuat

Dari Seria Italia, Mancini data ke inggris untuk dan city jadi juara, Raniere datang lagi ke inggris dan bak mimpi, ia menjuarai liga inggris bersama tim semenjana, Leicister. Anceloti datang-datang ke chelsea langsung jadi juara liga inggris begitupun dengan conte yang begitu datang langsung juara liga inggris. Masih ada? Di Matteo yang datang datang ke chelsea kemudian menjuarai Liga Champions.

Selain taktik, Italia dikenal dengan catenaccionya, yang sering diartikan penggemar sepak bola sebagai pertahanan berlapis. Dan memang pada kenyataannya tim dari Italia cenderung bertahan apalagi jika melawan tim dari luar Italia. Hal ini dikarenakan bagi mereka pertahanan adalah bagian terpenting dalam tim. Di Italia, permainan bertahan adalah seni.

Semua karena taktik, Tidak peduli dibilang bermain tidak atraktif, tidak menghibur, ataupun membosankan, buktinya permainan bertahan sangat efektif membawa kemenangan. Dan konsep tersebut telah berlaku universal, tidak hanya di liga Italia saja. Bahkan saat ini mengalahkan permainan indah tiki-taka.

Jika sebuah tim bermain bertahan dan terorganisir dengan baik sampai tidak kebobolan, mungkinkah tim tersebut akan kalah? Simpel banget kan. Jadi sebuah pilihan yang brilian dari seorang Ronaldo pindah ke Italia.

#4. Di Italia, Pemain Tua Selalu lebih diandalkan dibanding pemain muda

Liga lain, Spanyol, Inggris, Jerman, Belanda, Prancis, bahkan Brasil dan Argentina, begitu mudahnya pemain muda berbakat muncul hampir setiap tahunnya. Hal ini sangat jarang terjadi di Italia, karena satu hal, ya, kembali ke awal, taktik!.

Pemain muda dianggap masih kesulitan untuk mengadaptasi rumitnya pemahaman taktik di Italia. Sehingga pelatih cenderung enggan beruji coba menurunkan pemain yang masih terlampau muda.

Bahkan banyak pemain di Italia yang cenderung lebih bersinar di usia tua. Sebut saja Luca Toni, Hubner, Trezeguet, Lucarelli, Di Natale, mereka adalah para peraih top scorer seria di usia yang sudah tua. Belum lagi ada andrea Pirlo yang menjadi salah satu kandidat Ballon d'or di usia yang sudah tua.

Jadi pindahnya Ronaldo ke Juventus merupakan salah satu pilihan yang cerdas.

#5. Belajar Seni Merayu dan memprovokasi wasit serta mengintimidasi lawan.

Para pemain Italia sering sekali memprotes keputusan wasit mereka akan melakukan gestur-gestur (biasanya tangan dan bahu) yang hanya dilakukan orang Italia. Gerakan seperti meminta makan, gerakan minta maaf, atau menunjuk diri sendiri karena tidak percaya dirinya dianggap melakukan pelanggaran.

Selain itu juga gerakan seperti melaporkan kesalahan pemain lawan kepada wasit. itu adalah beberapa gestur yang biasa dilakukan pemain di liga seria.

Ronaldo sudah terbiasa dengan itu dan kepindahannya di italia akan menambah kemampuannya tersebut.

#6. Mengasah kembali Freekick

Wasit italia dikenal memiliki nafas yang panjang, mengapa? hal tersebut karena sedikit-sedikit meniup peluit tanda adanya pelanggaran. Nah hal tersebut dapat dimanfaaatkan Ronaldo untuk melath freekicknya karena akan semakin banyak freekick yang akan ia eksekusi.

#7. Menambah Bisnisnya dibidang Fashion.

Ronaldo memiliki bisnis diberbagai bidang, termasuk salah satunya di bidang fashion dengan Brand sendiri bernama CR7. Italia pun terkenal sebagai negara yang mementingkan penampilan. Banyak sekali para pemain yang meskipun sudah tua, rambut mereka tetap gondrong, tetap gagah. Hal tersebut tidak lain karena mereka mementingkan penmpilan.

Hal tersebut cocok dengan Ronaldo yang juga sangat mementingkan penampilan dan usaha dibidang fashion.